CERITA DEWASA - SEBAGAI TANDA TERIMA KASIH

www.warungqq.com - Suasana malam minggu ramai memang banyaknya orang yang hadir membuat Eric pemuda yang memang sedang berjojing ria membuatnya gerah, pengunjung bar banyak yang membawa pasangan, erik tidak sendiri dia datang dengan Igor yang tengah asyik berjojing dengan seorang wanita yang juga pengunjung diskotik Shinta.

“Hai, boleh aku duduk?!” suara wanita menyapa.

Eric menoleh tersentak dari perhatiannya pada Igor.

“Please..?” balasnya mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya.
“Sendiri?” sapa wanita itu yang memang agak teler mungkin karena terlalu banyak menenggak minuman keras.
“Akh nggak? bareng temanku, tuh” tunjuk Eric pada Igor yang saat itu sedang mendekatinya.
“Hai rik.. Kenalin dong” sergah Igor.
“Boleh juga boncegan lo..” bisik Igor pada erik.
“Gila lo.. gue aja belum kenal”
“rik..?! Kenalin vero..”
“vero..” kata wanita itu sambil mejulurkan tangannya.
“erik..?!” balas erik.
“rik sorry nich aku bakal jalan duluan sama vero, disini terlalu ramai”
“Terus gue gimana?” Tanya erik.
“Lo disini aja dulu?! Motor gue yang bawa, mana kontaknya?”
“Dasar gila lo, nich?!” Maki erik.



www.warungqq.com - Kini hanya tinggal erik dengan wanita itu didalam diskotik Shinta yang malah tambah ramai ketika hari menjelang tengah malam.

“rik.?!”
erik menoleh,”Ya..?”
“Boleh aku minta tolong anterin pulang?” Pinta wanita itu pada erik sambil menyerahkan kunci kontak.

Tanpa menjawab dipapahnya wanita itu pergi meninggalkan ruangan diskotik Shinta. Mobil yang dikendarai erik menuju kawasan perumahan Lippo yang memang telah ditunjuk wanita itu.

“Nich cewek kayaknya Tante-Tante?” Bathin erik setelah memperhatikan wajah wanita itu yang kelihatan mencerminkan usianya kira-kira 35-an. Sepanjang perjalanan erik memperhatikan wanita yang tertidur disebelahnya. Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian tubuhnya sehingga jelas sekali terlihat buah toketnya yang putih dan gede terus ke bagian bawah yang hanya memakai rok span sehingga jelas terlihat sangat mulus dan sangat seksi. Tiba tiba pikiran joroknya mulai merambah ditambah lagi jalan tol menuju Lippo sepi dan gelap. Tangan erik mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini terlihat jelas CD wanita itu.

“Gila merah juga?” Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.

Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang nongol gede.

“Busyet mantep banget nich?” Remasan kecil tidak membuat Tante ini bangun pikirnya.
“Sial lagi asyik sudah sampai?!” Gerutu erik sambil melepas remasan kecil pada payudara Tante itu terlihat pintu tol 500 meter lagi. Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang Tante terlihat bangun sambil membersihkan matanya.
“Dimana ini?”
“Mau masuk perumahan Tan?” Jawab erik.
“Belok kiri no.13″ tunjuk Tante itu rumahnya.
“Ok” erik mengiyakan.

Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah berwarna biru itu terbuka setelah dari dalam mobil Tante itu memencet remot pagar begitu juga pintu garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke dalam garasi.

“Mari Tan..” bermaksud memapah Tante itu.
“Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok” tolak Tante itu halus.
“Ayo masuk” ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam garasi.

Jalannya yang anggun membuat erik menelan air ludah. Pantat gede Tante itu goyang kanan kiri mengikuti irama kakinya yang panjang dan mulus.

“Silahkan duduk..?!” mempersilahkan erik duduk.
“Tanks Tante?” balas erik.
“Oh ya siapa namamu tadi?” tanya Tante itu sambil pergi ke arah ruangan lain.
“erik” balas erik sedikit berteriak agar terdengar.

Tante Susi membawakan dua gelas bir sambil duduk disebelah erik rapat sekali membuat erik agak keki.

“Silahkan minum?” sambil menyerahkan segelas bir kaleng.
“Tanks Tan..”

Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak birahi melihat paha putih mulus dan buah dada yang menantang.

“Santai aja? Haus ya?”
“Lumayan?!” balas erik memerah.
“Oh ya.. Panggil aku Susi” Tante Susi memperkenalkan namanya.
“Tante Susi tinggal sendiri?” Mencoba erik untuk ngobrol.
“Jangan panggil Tante Susi donk, Tante aja, apa Susi aja”
“Tante dech..” erik memastikan.
“Sudah tua ya?” balas Tante Susi.
“Tapi Tante kelihatan masih cantik..” sambil matanya terus memeperhatikan buah dada tante Susi yang menggantung indah.
“Makasih” tersipu Tante Susi dipuji seperti itu.
“Oh ya Tante tinggal dengan siapa?” Tanya erik penasaran.
“Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali dia pulang sudah 2 minggu dia berangkat berlayar..” jelas Tante Susi.
“Oh begitu ya..?” berarti dia kesepian nich bathin erik.
“Kamu sudah punya pacar?” Tante Susi bertanya sambil menarik tangan erik ke atas pahanya yang putih itu.
“Belum Tan..?!” jawab erik menarik tangannya mencoba malu-malu kucing.
“Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu enggak malu dan leluasa mengelus-elusku”
“Maksud Tante?” bertanya heran erik.
“Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi, aku diam karena kupikir kamu kan sudah tolongin aku boleh donk sebagai tanda terimakasih”
“Jadi ni Tante juga keenakan toh, sial deg-deg an juga gue, gue kira dia tahu bakal marah eh malah seneng, aman sekarang dong, asyiik?” Bathin erik.

Sekarang erik bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu Tante Susi senang diperlakukan seperti itu. Tangan erik mulai meraba paha Tante Susi.

“Kulit Tante halus sekali..?!” bisik erik ke telinga Tante Susi disertai jilatan halus membuat Tante Susi menggelinjang geli.
“Oh ya? Terusin dong ke atas erik..?” pinta Tante Susi manja.

Tangan erik masuk ke dalam celana dalam Tante Susi.

“Okh kamu ahli sekali rik?” tangan Tante Susi mulai menjalar ke arah celana erik dan mulai menelanjangi erik dengan ganas.
“Tenang Tan?”
“Tanganmu itu yang membuat aku engga’ tahan okh.. Okh” kembali Tante Susi mengerang kenikmatan.

Kini erik sudah telanjang di pegangnya peler millik erik yang lumayan besar.

“Gede juga punyamu” ucap Tante Susi sambil mulai mengulum peler erik erik hanya bisa mendesah kenikmatan ketika pelernya amblas ke dalam mulut Tante Susi.
“Okh Tante okh.. Okh” sambil meremas rambut Tante Susi.
“Telanjangi aku erik” pinta Tante Susi setelah puas mengulum peler erik.

erik mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante Susi, jelas terlihat bukit berumput hitam lebat dan sepasang payudara yang gede. erik merebahkan tubuh bugil itu diatas kursi.

“Regangin pahamu Tan” pinta erik.

Mulai ia menjilati vagina Tante Susi yang merah mungkin karena jarang di pake.

“Oh bulu jembut Tante lebat banget..”
“Tapi ok kan..?”
“Mantep Tan” ujar erik sambil menyingkap bulu lebat itu dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Tante Susi.
“Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus rik okh.. Enak.. Enak”

Menggelinjang eggak karuan Tante Susi menahan birahi yang mulai merambah urat-urat pembuluh darahnya. Sementara tangan erik asyik meremas payudara Tante Susi yang gede.

“Remas rik remas yang kenceng ukh.. ukh..” sambil matanya merem melek. Terlihat jelas oleh erik vagina Tante lisa kembang kempis karena kenikmatan.

“rik masukin donk, masukin rik.. Ukh”

Sedikit dibungkukkan tubuh erik sambil mulai mengarahkan batang pelernya ke arah vagina Tante Susi yang sudah becek karena jilatan lembut lidah erik. Perlahan tapi pasti peler erik mulai merambah masuk ke dalam vagina Tante Susi.

“Okh..” desah Tante Susi keenakan.

Pantat erik bergerak maju mundur.

“Okh.. Enak rik okh..” merem melek Tante Susi dibuatnya.
“Okh.. Okh.. Goyang terus” pinta Tante Susi masih keenakan.

erik pun merasakan kenikmatan teramat sangat pelernya terasa ada yang menyedot halus dan nikmat ditambah desahan Tante Susi yang sangat merangsang urat syarafnya menegang.

“Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh” sambil terus pantatnya maju mundur mengoyak vagina Tante Susi yang sudah basah banget.

Mulut Tante Susi yang mendesah seksi itu disambar erik hingga keduanya saling berciumn liar, tangan erik pun tidak tinggal diam remasan liar menimpa payudara Tante Susi yang sudah keras. Cukup lama perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan teriakan Tante Susi yang tak tahan akan peler erik yang beraksi. Hingga..

“Tan.. Pindah ke lantai yu?” ajak erik.
“Terserah, asal jangan dilepas ya? Habis enak banget sih..”

Peler erik masih menancap tegang di vagina Tante Susi, diangkatnya tubuh bugil Tante Susi lalu merebahkannya diatas lantai yang berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras kenikmatan enggak terbendung gerakan maju mundur erik yang kadang diselingi putaran pelernya membuat Tante Susi merem melek menahan gairah yang mungkin sangat diharapkannya malam itu.

“erik gantian ya?” pinta Tante Susi ganti posisi.

Mereka berguling separo sehingga sekarang posisi Tante Susi berada di atas menindih tubuh erik.

“rik gimana kalau goyang gini” tawar Tante Susi sambil mengoyang pantatnya yang padat berisi.
“Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh..” sambil tangannya terus meremas payudara yang sekarang lebih menantang karena menggantung indah dan mantap.
“Oh rik aku sudah tidak kuat rik.. Okh.. rik.. Okh.. rik.. Okh”
“Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh” erangan erik menahan goyangan Tante Susi yang semakin liar.
“Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh..”

Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajah erik.

“Okh.. Hisap rik.. Okh” pinta Tante Susi sambil tangannya mengocok kencang peler erik yang saat itu sedang di ujung banget.

Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Susi beserta cairan yang keluar dari dalam vagina itu Tante Susi terlihat sangat menikmati jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante Susi muncrat ke wajah erik.

“Okh.. Okh..” erangan Tante Susi sambil terus membenamkan memeknya ke wajah erik.
“Okh rik kamu luar biasa” puji Tante Susi atas kehebatan erik melayaninya.

erik duduk di sofa kembali sementara pelernya masih menegang tangguh, dengan penuh pengertian Tante Susi mengocok peler erik yang sudah tegang.

“Okh.. enggak lama Tan.. Okh..”

Crot.. Crot.. Dari peler erik keluar cairan putih kental yang langsung dengan sigap Tante Susi memasukkan peler erik ke dalam mulutnya.

“Akh.. Okh..” erik tersenyum puas begitu juga Tante Susi yang memang malam itu sangat mendambakan memeknya mengeluarkan cairan kenikmatan ditemani lelaki perkasa seperti erik.

Keduanya lalu beranjak kekamar tidur Tante Susi, setelah Tante Susi mengajak erik ke kamarnya untuk istirahat sejenak dengan harapan erik dapat melanjutkan kembali memuaskan nafsu birahinya.

Mampukah erik..?

Posting Komentar